Pages

Selasa, 04 Januari 2011

Penyesalan yang terdalam (cerpen)

Senin pagi yang cerah,aku melangkahkan kakiku menuju mobil yang siap mengantarku ke gedung sekolahku.seturunku dari mobil,ku dikejutkan oleh sebuah teriakan sesorang.
”Hai,Bintan. . . . .!!!!!”teriak Citra sahabatku.”ada pa sih?mau masuk nih!!”jawabku dengan nada kesal.”ada berita penting buat loe,tpi loe harus tabah ya?janji??loe belum putus kan dengan Rangga?gue mohon loe jujur!okey?”dengan seribu pertanyaan di otakku aku menjawab dengan ragu dan penasaran”gue belum putus dengan Rangga! Memangnya ada berita apa sih?penting ya?”dengan mata melotot dan bercampur heran”waduh parah loe,Rangga dah jadian dengan Nayla seminggu setelah jadian sama loe.jadi,kalau dihitung sampai sekarang udah kurang lebih 6 bulanan lah,sama kaya loe!huhf,sabar ya say?gue taunya dari Gita kemarin.mereka kepergok hampir ciuman di belakang sekolah dan akhirnya mereka ngaku kalau dah jadian 6bulan yang lalu.”Mendengar cerita Citra barusan hatiku rasanya seperti di tusuk ribuan pedang samurai.aku hanya terdiam lemas di area parkir sekolah,rasanya aku ingin meninggalkan semua yang ada di bumi ini.
”Tan?Bintan?Biiinntaaaannn?????.....”teriak Citra yang berusaha menyadarkanku dari lamunan.
”oh,ya ada apa?emh. . .gue mau ke toilet bentar ya.tunggu aja di kelas.”dngn sikap tenang,aku segera menuju toilet.Tidak disangka di perjalanan menuju toilet,aku melihat dengan mata kepalaku sendiri Rangga jalan berdua dengan Nayla.Oh,dear. . .nafas dan jantungku seakan mati rasa,terlebih Rangga memberi perhatian yang lebih untuk Nayla.
”Rangga. . . .”sapaku dengan nada yang pelan.”Bintan? ?emh,nanti pulang sekolah gue kan jelasin semuanya ke loe.okey?”jawab Rangga dengan tegas dan berlalu bersama Nayla.
********
“Baik,anak-anak pelajaran telah selesai.selamat siang dan selamat berakhir pekan.”“huft,akhirnya pulang juga. . .pusing gue belajar trus.hang out yuk?”kata Citra sambil menata bukunya.”gak,gue da perlu.duluan ya?”ujarku sambil berlalu dari kelas.“hallo,loe dimana?gue udah ada di lapangan basket.cepet ke sini.”ujarku dengan nada kesal, aku langsung memasukkan ponsel ke sakuku.Tak lama kemudian,Rangga datang dengan raut wajah cemas.”kenapa,wajah loe?kok cemas gitu?cewek loe nomor 2 sakit?gak nyangka gue Ngga,loe setega ini hancurin hati gue.apa loe dah puas nyakitin hti gue?kalau belum sakitin aja trus.mungkin kalo gue dah gak da di bumi ini.mungkin loe baru bisa nyesel!!!!”aku tumpahkan semua rasa kecewaku ke dia,sampai-sampai ku berbicara dengan dada sesak.”Bintan tunggu dulu.kamu jangan salah paham.sebenernya gue gak cinta sama Nayla,tapi gue cintanya sama loe Tan.bener gue jadian sama Nayla.tapi,itu semata-mata gue kasihan sama dia.dia punya pnykit yg bisa mengambil nyawanya kapan pun.aku cuma ingin temani dan bahagiain dia disisa hidupnya.”ujar Rangga yang berusaha untuk menenangkan hatiku.”hah,naif loe.kalau memang kasihan?ngapain ciuman segala?kepergok pula.gak malu apa?”jawabku dengan ketus.”suer,sumpah mati gue gak ciuman sama Nayla.gue Cuma tiupin matanya aja karena ada debu yang masuk,dan anak-anak malah bilang gue ciuman.padahal itu semua bohong!!!”ujarnya dengan memegang kedua tanganku.”oke Rangga gue percaya sama loe.dan sampai kapan loe begini?trus hubungan kita gimana?sampek sini aja ya?gue udah gak kuat liat loe mesra-mesraan trus sama cewek itu.”aku berusaha tenang dan menahan bendungan air mata yang udah diujung kelopak mata.”sebentar lagi Bintan,kamu sabar ya?gak gue gak ingin kita putus.kita rahasiakan hubungan kita dulu sampai ada waktu yang tepat untuk kita bicarakan kepada Nayla.” ”terserah loe!gue pasrah!”dengan menarik nafas berat.Sampai di rumah aku hanya terdiam dan tak henti-hentinya air mataku jatuh.aku akan menunggu sampai waktu itu tiba.walau melaluinya dengan rasa perih dan sakit.
**********
Seminggu kemudian. . . . . . .
Kenapa seminggu yang aku lewati ini rasanya berat banget.aku hanya bisa pasrah dan menangis saat Rangga bersama dengan Nayla.Ia pun jarang sms dan menelpon aku,dia seakan gak perduliin aku lagi.Aku seperti melawan diriku sendiri,dari batin,ku sudah lelah,aku merasa capek dan nyerah.tapi,hati kecilku ingin untuk bisa bertahan dan menunggu hari itu tiba.“Ma,Pa. . .Bintan mau pergi jalan sebentar untuk liat matahari terbenam.boleh kan Pa?Ma?”pintaku dengan memasang seulas senyum riang diwajahku.”oh,iya sayang tentu.tapi,hati-hati lo ya?jangan ngebut-ngebut?”saran Mama dengan memberiku segelas jus strowberry.”siiap bos!ya udah,Bintan berangkat dulu ya Ma,Pa?”ujarku seusai meminum jus, lalu aku mencium kedua pipi orangtuaku.Sesampai dipintu,aku menoleh kebelakang dan berteriak”aaaakkuu ssaayaaannggg mmaammaa dan ppaappaa!! ??”dengan tersenyum aku bergegas masuk ke mobil.********** Pagi hari yang berawan,Rangga yang baru turun dari mobil jaguarnya merasa terkejut dan heran karena tidak biasanya sekolah mengadakan upacara selain hari senin.”eh,Ren ada apa sih?kok kelihatannya ada upacara gitu?”tetap dengan perasaan yang penasaran.”tau ah.liat aja sendiri.lagi sedih gue,mungkin loe enggak kali.”Rendi bergegas meninggalkan Rangga.”kok gitu sih? Dasar anak aneh.!!”ujar Rangga sambil melangkah menuju kelas.“diharapkan kepada seluruh warga sekolah untuk berkumpul di lapangan upacara karena ada berita duka”Pukul 7 semua murid telah berbaris dan memasang telinga masing-masing,begitu juga Rangga yang sangat ingin tau ada berita apa.”anak-anak maaf mengganggu jam pelajaran kalian,karena ada berita duka dari teman kalian yang bernama Bintan Aurora Feriska kelas 11 IPS 1 telah meninggal dunia tepatnya kemarin sore pukul 6.Semoga keluarga yang ditiggalkan diberi ketabahan dan semoga amal perbuatannya diterima oleh Allah swt.amien.sekian pengumuman dari bapak.selamat pagi”ujar bapak kepala sekolah dan bergegas meninggalkan lapangan.Dan disusul dengan murid-murid karena hujan mulai turun. Tapi tidak untuk Rangga,dia trus menerus berdiri di tengah lapangan dia berbicara lirih”ya tuhan kenapa harus dia?aku belum membahagiakannya.maafin gue ya bintan ?gue belum bisa buat loe bahagia.gue nyesel Tan .gue nyesel?Gue memang orang bodoh.””Dah lah Rangga.nasi sudah menjadi bubur.”suara Citra yang memotong ucapan Rangga.”gue tau loe sedih,gue malah lebih sedih karena kata-kata terakhir Bintan itu mulia banget.dia bilang dia sayang banget sama ayah dan ibunya,gue kehilangan teman yang tegar seperti dia.walau dia loe sakiti dia tetep tegar.gak ngeluh padahal dihatinya sakit banget.ngerti loe?dah urusin cewek loe yang penyakitan itu.”ujar Citra dengan ketus.Rangga hanya bisa terdiam.Sore hari setelah pulang sekolah, Rangga menuju makam Bintan dan menangis dalam hatinya”Bintan,loe satu-satunya orang yang aku cinta dan aku sayang.ini telah menjadi pelajaran buat gue.loe tau?gue udah putusin Nayla.loe pasti seneng kan?dan satu hal lagi.ini adalah penyesalan terdalam buat gue karena gue dah lukain hati seseorang yang paling gue sayang,maaf...maafkan gue.”

0 komentar: